Rabu, 13 Oktober 2010

SUSUNAN KABINET INDONESIA BERSATU (KIB) Jilid II

MENTERI KOORDINATOR

1. Menko Politik Hukum dan Keamanan : Marsekal (Purn) Djoko Suyanto
2. Menko Perekonomian : Hatta Rajasa
3. Menko Kesra : R Agung Laksono
4. Sekretaris Negara : Sudi Silalahi

MENTERI DEPARTEMEN

1. Menteri Dalam Negeri : Gamawan Fauzi
2. Menteri Luar Negeri : Marty Natalegawa
3. Menteri Pertahanan : Purnomo Yusgiantoro
4. Menteri Hukum dan HAM : Patrialis Akbar
5. Menteri Keuangan : Sri Mulyani
6. Menteri ESDM: Darwin Saleh
7. Menteri Perindustrian : MS Hidayat
8. Menteri Perdagangan : Mari E. Pangestu
9. Menteri Pertanian : Suswono
10. Menteri Kehutanan : Zulkifli Hasan
11. Menteri Perhubungan : Freddy Numberi
12. Menteri Kelautan dan Perikanan : Fadel Muhammad
13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : Muhaimin Iskandar
14. Menteri Pekerjaan Umum : Djoko Kirmanto
15. Menteri Kesehatan : Endang Rahayu Sedyaningsih
16. Menteri Pendidikan Nasional : Mohammad Nuh
17. Menteri Sosial : Salim Segaf Al Jufri
18. Menteri Agama : Suryadharma Ali
19. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata : Jero Wacik
20. Menteri Komunikasi dan Informatika : Tifatul Sembiring

MENTERI NEGARA

1. Menteri Riset dan Teknologi : Suharna Suryapranata
2. Menteri Koperasi dan UKM : Syarifudin Hasan
3. Menteri Lingkungan Hidup : Gusti Muhammad Hatta
4. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Amalia Sari Gumelar
5. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara : E.E Mangindaan
6. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal : Ahmad Helmy Faishal Zaini
7. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas : Armida Alisjahbana
8. Menteri BUMN : Mustafa Abubakar
9. Menteri Pemuda dan Olahraga : Andi Alfian Mallarangeng
10. Menteri Perumahan Rakyat : Suharso Manoarfa

PEJABAT SETINGKAT MENTERI

1. Kepala BIN: Jenderal (Purn) Sutanto
2. Kepala BKPM: Gita Wirjawan
3. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
Dan pada 21 Oktober 2009 ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan menteri Kabinet Indonesia Bersatu II Periode 2009-2014.
Kementerian Nama Catatan / mantan
Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Mars. TNI Purn Djoko Suyanto Independen
Menko Perekonomian Hatta Rajasa PAN / Mensesneg
Menko Kesra Agung Laksono Golkar
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi Ind./ Sek. Kabinet
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi Ind./Gub. Sumbar
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa Ind./ Mantan Dubes RI PBB
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro Ind./Men. ESDM
Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar PAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani Ind./Menkeu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh Demokrat
Menteri Perindustrian MS Hidayat Golkar/Ketua Kadin
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu Ind./ Mendag
Menteri Pertanian Suswono PKS
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan PAN
Menteri Perhubungan Freddy Numberi Demokrat/ Men.KP
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad Golkar / Gub. Gorontalo
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar PKB
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto Ind. / Menteri PU
Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih Ind./ Dokter
Menteri Pendidikan Nasional M Nuh Ind./ Menkominfo
Menteri Sosial Salim Assegaf Aljufrie PKS / Dubes RI Arab S
Menteri Agama Suryadharma Ali PPP
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik Demokrat / Menbudpar
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring PKS
Menneg Riset dan Teknologi Suharna Surapranata PKS
Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan Demokrat
Menneg Lingkungan Hidup Gusti Moh Hatta Ind./ Prof. Univ. LM
Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar Ind./ Ketum Kowani
Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi EE Mangindaan Demokrat / kader
Menneg Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faisal Zaini PKB
Menneg PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana Independen
Menneg BUMN Mustafa Abubakar Golkar/ Dirut Bulog
Menneg Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa PPP
Menneg Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng Demokrat / Jubir Pres.
Catatan : Ind. (Independen) dan catatan disamping menunjukkan posisi terakhir yang dijabatnya. Yang diwarna hijau (menjadi menteir pada kabinet lalu)
Pejabat Negara:
1. Ketua UKP3R (Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan): Kuntoro Mangkusubroto
2. Kepala BIN (Badan Intelijen Negara): Jenderal Pol Purn Sutanto
3. Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal): Gita Wirjawan

Kabinet Indonesia Bersatu II = Kabinet PoliTikus
Catatan Khusus Para Menteri
• 9 dari 34 orang menteri adalah menteri lama.
• 61% unsur kabinet berasal dari orang partai yakni 21 dari 34 orang menteri merupakan perwakilan partai. Kabinet Indonesia Bersatu II ini lebih tepat disebut sebagai Kabinet Politikus (61%) dibanding Kabinet Profesional (39%). Dan apabila para menteri dari unsur partai tidak mengundurkan diri dari jabatannya, maka menteri ini akan menjadi ‘ular berkepala dua’ bagi kabinet dan bangsa Indonesia.
• Ada tiga orang kader partai yang gagal menjadi anggota dewan pada pileg 2009 kemarin, namun orang tersebut diangkat oleh SBY sebagai menteri yakni Agung Laksono, Patrialis Akbar dan Helmy Faizal. Padahal masyarakat tidak menginginkan mereka (terbukti tidak terpilih pada pileg 2009).
• Ada seorang menteri yang sebelumnya menjadi tersangka kasus korupsi dana silpa APBD Gorontalo. Namun karena bersangkutan petinggi partai dan orang dekat SBY, maka Kejagung men-SP3 kasus korupsi Fadel Muhammad.
• Hanya sekitar 70% penempatan menteri sudah tepat pada keahlian dan profesionalnya. Sisanya 30% departemen diisi oleh orang-orang yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya ataupun masih jauh dari profesional (padahal masih banyak orang yang lebih ahli dan cakap dalam memimpin). Hal ini terjadi karena SBY dalam membentuk cukup memprioritaskan kue-kue kekuasaan.
• Endang Rahayu Sedyaningsih merupakan pejabat/peneliti Depkes yang sangat dekat dengan Namru 2 milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Nama Endang tiba-tiba saja muncul setelah sebelumnya Nila Juwita Moeloek sempat menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon menteri kesehatan. NAMRU 2 telah ditutup atas desakan keras mantan Menkes Siti FS dan anggota dewan. Titipan militer pam
Mohammad Nuh
Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA
(lahir di Surabaya, Jawa Timur, 17 Juni 1959)

Mohammad Nuh adalah anak ketiga dari 10 bersaudara. Ayahnya H. Muchammad Nabhani, adalah pendiri Pondok Pesantren Gununganyar Surabaya. Ia melanjutkan studi di Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dan lulus tahun 1983.
Mohammad Nuh mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984. Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Mohammad Nuh juga melanjutkan studi S3 di universitas tersebut.
Nuh menikah dengan drg. Layly Rahmawati, dan ia dikaruniai seorang puteri bernama Rachma Rizqina Mardhotillah, yang lahir di Perancis.
Pada tahun 1997, Mohammad Nuh diangkat menjadi direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS. Berkat lobi dan kepemimpinannya, PENS menjadi rekanan terpercaya Japan Industrial Cooperation Agency (JICA) sejak tahun 1990.
Pada tanggal 15 Februari 2003, Mohammad Nuh dikukuhkan sebagai rektor ITS. Pada tahun yang sama, Nuh dikukuhkan sebagai guru besar (profesor) bidang ilmu Digital Control System dengan spesialisasi Sistem Rekayasa Biomedika. Ia adalah rektor termuda dalam sejarah ITS, yakni berusia 42 tahun saat menjabat. Semasa menjabat sebagai rektor, ia menulis buku berjudul Startegi dan Arah Kebijakan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (disingkat Indonesia-SAKTI).
Selain sebagai rektor, Mohammad Nuh juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Timur,Pengerus PCNU Surabaya, Sekretaris Yayasan Dana Sosial Al Falah Surabaya, Anggota Pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, serta Ketua Yayasan Pendidikan Al Islah Surabaya. Muhammad Nuh juga dikenal sebagai seorang Kiayi, sering memberi ceramah dan khutbah jumat di berbagai masjid di Surabaya dan dikenal sebagai Ulama.




Sutanto

________________________________________
Jenderal Polisi (Purn) Drs. Sutanto (lahir di Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950; umur 59 tahun) adalah Kepala Badan Intelijen Negara Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia adalah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008.
Lulusan Akabri tahun 1973 ini sebelumnya adalah Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional. Ia pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995–1998, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002).

Keluarga
• istri: Henny S
• Anak: Tanti Ari Dewi, Wenny Natalia Dewi, Bimo Agung Wibowo dan Widya Ari Dewi

Pendidikan
• Akabri Kepolisian 1973 (Alumni Terbaik 1973)
• Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 1983
• Sespimpol, Lembang, Bandung (1990)
• Sus Jur Pa Rengar Hankam, Bandung (1985)
• Lemhannas (2000)

Karir
• Pamapta Konwiko 74 Jakarta Selatan (1973-1975)
• Kapolsek Metro Kebayoran Lama (1978-1980)
• Kapolsek Metro Kebayoran Baru (1980)
• Kepala Detasemen Provoost Polda Jatim (1990-1991)
• Kapolres Sumenep, Jawa Timur (1991-1992)
• Kapolres Sidoarjo, Jawa Timur (1992-1994)
• Paban Asrena Polri (1994-1995)
• Ajudan Presiden Soeharto (1995-1998)
• Waka Polda Metro Jaya (1998-2000)
• Kapolda Sumut (2000)
• Kapolda Jatim (17 Oktober 2000-Oktober 2002)
• Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (24 Oktober 2002-28 Februari 2005)
• Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (28 Februari 2005-Juli 2005)
• Kapolri (8 Juli 2005-30 September 2008)
• Komisaris Utama PT Pertamina (Januari 2009-21 Oktober 2009)
• Kepala Badan Intelijen Negara (21 Oktober 2009)
Badan Intelijen Negara, disingkat BIN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang intelijen.

Kapolri

Beberapa peristiwa penting semasa menjabat sebagai Kapolri:
• pencanangan pemberantasan perjudian pada 100 hari pertama menjabat yang terhitung sukses dalam pelaksanaannya[1][2]
• dibunuhnya buronan terorisme asal Malaysia, Dr. Azahari
• pengungkapan identitas para pelaku Bom Bali 2005
• penyelesaian kasus penyuapan saat penanganan kasus pembobolan Bank BNI, dengan tersangka Brigjen Ismoko, Komisaris Besar Irman Santosa dan Komisaris Jendral Suyitno Landung


Sri Mulyani Indrawati
Sri Mulyani Indrawati (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; umur 47 tahun) adalah Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Ia sebelumnya menjabat sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura.[1] Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008[2] dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.[3]
Pendidikan
• Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta, Indonesia. (1981 – 1986)
• Master of Science of Policy Economics di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A. (1988 – 1990)
• Ph. D of Economics di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A. (1990 – 1992)

Spesialisasi Penelitian
• Ekonomi Makro
• Ekonomi Keuangan Negara/Publk
• Ekonomi Moneter dan Perbankan
• Ekonomi Tenaga Kerja

Pengalaman Kerja
• Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), Juni 1998 – Sekarang
• Nara Sumber Sub Tim Perubahan UU Perbankan, Tim Reformasi Hukum – Departemen Kehakiman RI, Agustus 1998 s/d Maret 1999.
• Tim Penyelenggara Konsultan Ahli Badan Pembinaan Hukum Nasional Tahun 1999 – 2000, Kelompok Kerja Bidang Hukum Bisnis, Menteri Kehakiman Republik Indonesia, 15 Mei 1999 – Sekarang
• Anggota Tim Asistensi Menteri Keuangan Bidang Keuangan dan Moneter, Departemen Keuangan RI, Juni 1998 s/d sekarang.
• Dewan Juri Lomba Karya Ilmiah Remaja LIPI-TVRI XXXI, Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kebudayaan dan Kemanusiaan, terhitung 1 April 1999 - Sekarang
• Redaktur Ahli Majalah bulanan Manajemen Usahawan Indonesia, Agustus 1998 – Sekarang
• Anggota Komisi Pembimbing mahasiswa S3 atas nama Sdr. Andrianto Widjaya NRP. 95507 Program Doktor (S3) Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Institute Pertanian Bogor, Juni 1998
• Ketua I Bidang Kebijakan Ekonomi Dalam dan Luar Negeri serta Kebijaksanaan Pembangunan, PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), 1996 – 2000
• Kepala Program Magister Perencanaan Kebijakan Publik-UI, 1996-Maret 1999
• Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FEUI, Mei 1995 – Juni 1998
• Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan LPEM FEUI, 1993 – Mei 1995
• Research Associate, LPEM FEUI, 1992 – Sekarang
• Pengajar Program S1 & Program Extension FEUI, S2, S3, Magister Manajemen Universitas Indonesia, 1986 – Sekarang
• Anggota Kelompok Kerja – GATS Departemen Keuangan, RI 1995
• Anggota Kelompak Kerja Mobilitas Penduduk Menteri Negara Kependudukan – BKKBN, 1995
• Anggota Kelompok Kerja Mobilitas Penduduk, Asisten IV Menteri Negara Kependudukan, BKKBN, Mei – Desember 1995
• Staf Ahli Bidang Analisis Kebijaksanaan OTO-BAPPENAS, 1994 – 1995
• Asisten Profesor, University of lllinois at Urbana, Champaign, USA, 1990 – 1992
• Asisten Pengajar Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, 1985 – 1986



Kegiatan Penelitian
• Research Demand for Housing, World Bank Project, 1986
• Kompetisi Perbankan di Jakarta/Indonesia, BNI 1946, 1987
• Study on Effects on Long-term Overseas Training on Indonesia Participant Trainees. OTO Bappenas – LPEM FEUI, 1998
• Penyusunan Study Dampak Ekonomi Sosial Kehutanan Indonesia . Departemen Kehutanan – LPEM FEUI, 1992
• Survei Pemasaran Pelumas Otomotif Indonesia. Pertamina – LPEM FEUI, 1993
• The Prospect of Automotive Market and Factors Affecting Consumer Behavior on Purchasing Car. PT. Toyota Astra – LPEM FEUI, 1994
• Inflasi di Indonesia : Fenomena Sisi Penawaran atau Permintaan atau keduanya. Kantor Menko Ekuwasbang – Bulog – LPEM FEUI, 1994
• Restrukturisasi Anggaran Daerah. Departemen Dalam Negeri – LPEM FEUI, 1995
• The Evaluation of Degree and non degree training – OTO Bappenas, 1995
• Fiscal Reform in Indonesia : History and Perspective, 1995
• Potensi Tabungan Pelajar DKI Jakarta. Bank Indonesia – LPEM FEUI, 1995
• Studi Rencana Kerja untuk Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional, Departemen Pariwisata, Pos & Telekomunikasi – LPEM FEUI, 1996
• Interregional Input-Output (JICA Stage III), 1996
• Studi Kesiapan Industri Dalam Negeri Memasuki Era Perdagangan Bebas, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, LPEM FEUI, 1997
• Penyusunan Rancangan Repelita VII. Departemen Perindustrian dan Perdagangan , 1997
• Indonesia Economic Outlook 1998/1999. Indonesia Forum 1998
• Country Economic Review for Indonesia. Asian Development Bank, 1999


Publikasi
• Teori Moneter, Lembaga Penerbitan UI, 1986
• Measuring the Labour Supply effect of Income Taxation Using a Life Cycle Labour Supply Model : A Case of Indonesia (Disertasi), 1992
• A Dynamic Labour Supply Model for Developing Country : Consequences for Tax Policy (co author : Jane Leuthold) BEBR – University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A., 1992
• " Ekonom dan Masalah Lingkungan ", Kompas, 4 Desember 1992
• " Prospek dan Masalah Ekspor Indonesia", Suara Pembaharuan, April 1993
• The Cohort Approach of a life Cycle Labour Supply, EKI, Desember 1993
• " Tantangan Ekspor non Migas Indonesia ", DPE 1994
• "Perkembangan Ekonomi Sumber Daya Manusia – Proceding " Seminar LP3Y – Jogya, Dalam Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan, 1995
• "Dilema Hutang Luar Negeri dan PMA", Warta Ekonomi 26, 1995
• "Prospek Ekonomi", Gramedia, 1995
• Tantangan Transpormasi Sumber Daya Manusia Indonesia Menghadapi Era Globalisasi" (co dengan Dr. Ninasapti Triaswati) dalam : Alumni FEUI dan Tantangan Masa Depan, Gramedia, 1995.
• "Liberalisasi dan Pemeratan dalam Liberalisasi Ekonomi, Pemerataan dan Kemiskinan, Tiara Wacana, 1995
• Tinjauan Triwulan Perekonomian (Sri Mulyani dan Thia Jasmania), Ekonomi Keuangan Indonesia, Januari – April 1995
• Performace of Indonesia State owned Enterprises, Seminar World Bank, April 1995
• "Ability to Pay minimum wage and Workers Condition in Indonesia", Seminar World Bank Seminar, April 1995.
• Workers in an integrating World, Discuss Panel World Development Report, 1995
• Mungkinkah Ekonomi Rakyat ? Diskusi Series Bali – Post – Ekonomi Rakyat, 25 November 1995
• "Tumbuh Tinggi dengan Uang Ketat", Warta Ekonomi , 5 Februari 1996
• Inpres 2/1996 dan Pembangunan Industri Nasional, Dialog Pembangunan CIDES, 28 Maret 1996"Kijang Tetap Jadi Pilihan", Jawa Pos, 29 Maret 1996
• "Sumber – sumber institusional dalam mewujudkan Demokrasi Ekonomi", Seminar Persadi, 18 Januari 1996
• "Indonesia : Sustaining Manufactured Export Growth", Seminar Bappenas – ADB, 11 April 1996
• Consistent Macroeconomic Development and its Limitation (Sri Mulyani dan Ari Kuncoro), Indonesia Economy Toward The Twenty First Century – IDE 1996
• "Menggantung Harapan pada Tax Holiday", Majalah SWA, 16 Agustus 1996
• "Globalisasi dan Kemandirian Ekonomi", Simposium Nasional Cendikiawan Indonesia Ke III, Jakarta 28 Agustus 1996
• "Kesiapan Jawa Timur dalam mendukung pembangunan Industri Nasional", Seminar Kajian Industri : Tantangan Internasional dan Respon Industri di Jawa Timur Refreksi dan Prospektif, 2 November 1996
• "Strategi Pembangunan Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri – Usaha Kecil Menengah dan Koperasi" Seminar Yayasan Dana Bakti Astra, Jakarta 12 Maret 1997
• "Kebijakan Harga dan Ketahanan Pangan Nasional", memperingati HUT Bulog, April 1997
• "Pemerintah Versus Pasar", memperingati 70 Tahun, Prof. Widjojo Nitrisastro, Mei 1997
• "Liberalisasi Challenges", Seminar ASEAN/ISI-Keijai Koho Center, Tokyo, 8 Juli 1997
• "Isu Mobnas Dalam Dinamika Kebijakan Industri Nasional : Sebuah Tinjauan Ekonomi Politik", 21 Visi, 1997
• "Tantangan Transformasi Ekonomi Indonesia Menuju Millenium Baru : Mempertahankan Pertumbuhan Dan Meletakkan Fundamental Yang Kokoh", Disampaikan Dalam Orasi Ilmiah Pada Acara Wisuda Lulusan STAN Dan PRODIP Keuangan, Plenary Hall – Jakarta Hilton Convention Center, 2 September 1997.
• "Implikasi Bagi Dunia Bisnis Dari Gejolak Mata Uang", Diskusi BBD, 10 September 1997
• "Economic Profile and Performance of ASEAN Countries" Konfrensi Federation of ASEAN Economic Association, Denpasar – Bali, 24-25 Oktober 1997
• "Indonesia Economic Outlook 1998 (Challenger & Oportunities)" One Day seminar Radison Hotel, 27 November 1997
• "Analisa Krisis Nilai Tukar dan Prospek Perekonomian Indonesia ke Depan", Seminar KBRI Singapura, 4 Desember 1997
• "Small Industry Profiles and Policies", Two Day Seminar USAID-LPEM, Aryaduta Hotel, 17-18 Desember 1997
• "Kesehatan Bank dan Lingkungan Makro Ekonomi", Dialog Bank Umum Nasional, 16 Januari 1998
• "Evaluasi Ekonomi 1997 dan Tantangan Ekonomi 1998", Seminar LIPI, 20 Januari 1998
• "Revisi RAPBN", Gatra, 24 Januari 1998
• "Krisis Ekonomi Indonesia dan Langkah Reformasi", Orasi Ilmiah Universitas Indonesia, Balairung UI, 7 February 1998.
• "APBN 1998/1999 dimasa Resesi dan Dimensi Revisi RAPBN 1998/1999", Diskusi HUT FKP DPR RI, 12 Februari 1998
• Forget CBS, Get Serious About Reform, Indonesia Business, April 1998

Andi Mallarangeng
Andi Alifian Mallarangeng (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963; umur 46 tahun) adalah seorang pengamat politik Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga pernah menjabat sebagai juru bicara kepresidenan bagi Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga menjabat pemimpin redaksi situs web presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Andi Alifian Mallarangeng meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, Amerika Serikat pada tahun 1997. Di universitas yang sama, ia meraih gelar Master of Science di bidang sosiologi. Sedangkan gelar Drs Sosiologi diraihnya dari Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 1986.
Ayahnya, Andi Mallarangeng (1936-1972) adalah walikota Parepare yang menjadi walikota pada usia 32 tahun. Ayahnya meninggal dunia pada usia 36 tahun, ketika Andi yunior berusia 9 tahun. Sejak itu, ibunya, Andi Asni Patoppoi dan kakeknya, Andi Patoppoi (1910-1977), Mantan Bupati Grobogan, Jawa Tengah dan juga Bupati Bone, Sulawesi Selatan yang membesarkannya. Kakeknya ini adalah salah seorang tokoh pemuda Sulawesi Selatan yang berhasil membujuk raja-raja di Sulawesi Selatan untuk mendukung dan menyerahkan kedaulatannya kepada Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Dari ayah dan kakeknya, ia belajar tentang semangat keindonesiaan yang mengatasi semangat kedaerahan, dari mereka pula ia belajar tentang nilai-nilai kedaerahan yang memperkaya nilai-nilai keindonesiaan. Dan dari ibunya belajar tentang hidup sebagai suatu perjuangan.
Sejak menjadi mahasiswa Fisipol UGM mengikuti jejak ayahnya, ia bercita-cita menjadi dosen. Cita-cita ini akhirnya tercapai dengan menjadi dosen di Universitas Hasanuddin (1988-1999) dan di Institut Ilmu Pemerintahan (1999-2002). Tetapi nasib berkata lain. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan munculnya tuntutan reformasi, mengharuskan penataan ulang sistem politik dan sistem pemerintahan di Indonesia, yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi dan desentralisasi. Sebagai Doktor Ilmu Politik baru dengan disertai tentang Contextual Analysis on Indonesian Electoral Behavior, Andi diminta menjadi anggota Tim Tujuh (1998-1999) yang dipimpin oleh Prof. DR. Ryaas Rasyid, untuk merumuskan paket Undang-undang Politik yang baru sebagai landasan bagi pemilu demokratis pertama di era reformasi. Tim Tujuh ini kemudian juga merumuskan Undang-undang Pemerintahan Daerah yang baru, sebagai landasan reformasi sistem pemerintahan dengan desentralisasi dan otonomi daerah.
Keterlibatannya dalam gerakan reformasi berlanjut ketika ia dipercaya sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), wakil pemerintah, yang menyelenggarakan pemilu demokratis pertama pada tahun 1999. Dengan dibentuknya Kementerian Otonomi Daerah dalam pemerintah era reformasi, Andi mengundurkan diri dari KPU dan bergabung sebagai staf ahli Menteri Negara Otonomi Daerah (1999-2000). Kementerian itu kemudian dibubarkan walau baru berusia 10 bulan. Ia kemudian bekerja mengembangkan ide tata pemerintahan yang baik sebagai Chair of Policy Committee pada Partnership for Govermance Reform in Indonesia (2000-2002). Ia sempat mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis dan komentator politik di berbagai media.
Andi sementara ini berhenti menjadi dosen, karena sejak Oktober 2004 ia ditunjuk sebagai Juru Bicara Kepresidenan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak itu pula, mantan aktivis mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Islam dan Senat Mahasiswa ini pun berhenti sementara menjadi pengamat dan komentator politik. Baginya tugas sebagai Juru Bicara Kepresidenan ini adalah suatu kehormatan yang menuntut seluruh waktu dan perhatiannya.
Pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2009, komentar Andi Mallarangeng yang intinya ditujukan kepada Calon Presiden asal Sulawesi Selatan, Jusuf Kalla mengenai orang Sulawesi Selatan masih belum siap jadi Presiden dinilai telah mengurangi jumlah suara yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono di Propinsi Sulawesi Selatan secara signifikan.
Penghargaan yang pernah diraih Andi A. Mallarangeng adalah Man of the Year, Majalah MATRA (2002), Future Leader of Asia, Majalah Asia Week (1999), Bintang Jasa Utama RI (1999), dan Percy Buchman Prize (1995).
Ia mempunyai seorang istri yang bernama Vitri Cahyaningsih dan tiga orang anak yang bernama Gemilang Mallarangeng, Gemintang Kejora Mallarangeng dan Mentari Bunga Rantiga Mallarangeng. Adiknya, Rizal Mallarangeng dan Coel Mallarangeng, adalah seorang politikus.




Mustafa Abubakar

Mustafa Abubakar, Dr. Ir. (lahir di Pidie, Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam, 15 Oktober 1949; umur 60 tahun) adalah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II dan mantan Direktur Utama Perusahaan Umum (PERUM) Badan Urusan Logistik (BULOG) Republik Indonesia. Ia juga adalah mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam. Masa kecil dan remajanya dihabiskan di Meureudu, Aceh. Kuliah S1 sampai S3 dijalaninya di Institut Pertanian Bogor. Darah kepemipinannya sudah lahir sejak kecil yang pintar berpidato, pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (INKINDO), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia. Kegigihannya dalam hidup juga didasari oleh latar belakang keluarganya yang miskin di Meureudu Pidie yang mendorongnya bersaing di panggung nasional. Dalam bidang sosial Mustafa termasuk figur yang ramah, bisa bersosialiasi dengan siapapun dan cepat mengambil keputusan apapun. Ini terbukti selama 10 tahun (2 Periode) memimpin paguyuban masyarakat Aceh untuk daerah sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jabotabek) yang berlangsung dengan sukses dan mengembirakan. Kesuksesan kepemimpinannya juga terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen pada tahun 2007.












Purnomo Yusgiantoro


Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., Ph.D. (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 16 Juni 1951; umur 58 tahun) beristrikan Sri Murniati Sachro (Anak ke-6 keluarga Mohammad Sachro) adalah Menteri Pertahanan sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2004–2009)

Pendidikan
• Sarjana Teknik, Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia, 1974
• MA. Ekonomi, University of Colorado at Boulder Main Campus, Colorado, USA, 1988.
• MSc., Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA, 1986.
• Ph.D. Ekonomi Mineral/Sumber Daya Alam, Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA, 1988.
• Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXV, Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha, 1992.

Karir
• Wakil Gubernur Lemhannas, September 1998 - Agustus 2000.
• Penasehat Menteri Pertambangan dan Energi, 1993 - 1998.
• Gubernur OPEC, Wina, Austria, 1996 - 1998.
• Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri, Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP), 1993 - 1998.
• Tim Ahli PAH (Panitia AdHoc) I, Badan Pekerja MPR-RI dalam mempersiapkan GBHN PELITA VII, 1997 - 1998.
• Kelompok Kerja Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Wanhankamnas), dalam mempersiapkan GBHN PELITA VII.
• Anggota Panitia Departemen Pertambangan dan Energi, dalam menyusun GBHN Sektor Pertambangan dan Energi PELITA VII.
• Pengajar berbagai kursus kepemimpinan: LEMHANNAS, SESKOGAB, SUSPIM Pertamina dan PLN, SESPANAS, Kursus Atase Pertahanan Dephankam.
• Kabinet Pembangunan VI diangkat sebagai Penasehat Menteri Pertambangan dan Energi,
• Ketua Kelompok Kerja II Bidang Pemasaran Dewan Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) dan Gubernur OPEC yang bermarkas di Wina, Austria.
• Aktif dalam berbagai forum internasional: APEC, UNCTAD, UNDP, ESCAP, OPEC, Multilateral Produsen - Konsumen, ASEAN, Bilateral Indonesia dengan Australia, Jepang, Amerika, Norwegia, Korea Selatan, Taiwan, Kanada.

Masa jabatan
23 Agustus 2000 – 9 Agustus 2001 Presiden Abdurrahman Wahid Pendahulu Susilo Bambang Yudhoyono Masa jabatan
9 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004 Presiden Megawati Sukarnoputri Masa jabatan
20 Oktober 2004 – 22 Oktober 2009 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Pengganti Darwin Zahedy Saleh.

Sudi Silalahi
Letjen TNI (Purn.) Sudi Silalahi (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 13 Juli 1949; umur 60 tahun) adalah Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Sekretaris Kabinet. Sudi lulus dari Akabri pada tahun 1972 dan mengakhiri karir militernya dengan pangkat Letnan Jenderal. Ia adalah sekretaris Susilo Bambang Yudhoyono saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Karir
• 1996-1997 Wakil Assospol Kasospol ABRI
• 1998 - Kepala Staf Kodam Jaya
• Oktober 1998 - Askomsos Kaster ABRI
• 1999 - Pangdam V Brawijaya, Surabaya
• Oktober 2001-Juli 2004 - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong Royong
• 2004-2009 - Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu
• 2009-sekarang - Menteri Sekretaris Negara dalam Kabinet Indonesia Bersatu II
Kasus Renovasi KBRI Seoul
Pada tanggal 20 Januari 2005, dengan mengatasnamakan jabatannya sebagai Seskab, Sudi Silalahi mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri RI, dan meminta Menlu untuk merespons dan menerima presentasi dari manajemen PT Sun Hoo Engineering tentang rencana pembangunan gedung KBRI di Seoul, Korea Selatan. Surat ini kemudian disusul dengan surat kedua pada tanggal 21 Februari 2005, dengan isi yang sama, namun diperkuat dengan permintaan untuk 'menindaklanjuti' yang diberi penekanan dengan huruf miring. Surat ini juga melampirkan 4 berkas proposal dan dua maket. [1]
Surat-surat ini kemudian bocor ke tangan wartawan, dan dimuat di berbagai surat kabar setahun kemudian. Banyak pihak, antara lain mantan presiden RI Abdurrahman Wahid, koordinator ICW Teten Masduki serta kalangan anggota DPR menganggap apa yang dilakukan Sudi ini di luar batas-batas kepatutan sebagai pejabat negara.
Untuk meredam kasus ini, Sudi melaporkan anak buahnya, Aziz Ahmadi, sebagai orang yang dianggap telah memalsukan surat-surat tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya, Aziz diberitakan pula telah mengaku menerima imbalan atas keluarnya surat tersebut.
Suswono
Ir. H. Suswono, MMA (lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959; umur 50 tahun) adalah politikus yang menjabat Menteri Pertanian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI untuk periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Suswono menjadi anggota DPR-RI melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan dipercaya membidangi Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan di Komisi IV.

Sejarah hidup
Suswono adalah anak dari H. Asyraf dan Hj. Suratni. Suswono mempunyai empat orang anak: Anna Mariam Fadhilah, Adilah Ihsani, Muhammad Usaid Gharizah, dan Sarah Nabilah dari pernikahannya dengan Mieke Wahyuni

Pendidikan
• Program S2 Magister Manajemen Agribisnis IPB
• Program S1 Sosial Ekonomi Peternakan IPB
• SMA Negeri 1 Slawi - Tegal
• SMP Negeri 1 Slawi - Tegal
• SD Negeri Kalisapu – Tegal
Seminar dan Pelatihan
• SEPADYA Depdikbud tahun 1987
• Menghadiri Kongres Mahasiswa Islam Australia di Sidney tahun 1992Elemen B
• Delegasi Departemen Kehutanan dan Perkebunan dalam rangka memenuhi undangan GTZ di Jerman tahun 2001
• Studi Banding Agribisnis MMA IPB di Thailand dan China tahun 2002
Delegasi F-PKS ke Malaysia tahun 2004 dalam rangka advokasi permasalahan TKI di Malaysia

Piagam/Penghargaan
• Lulusan Terbaik SEPADYA Angkatan I Kopertis Depdikbud tahun 1987
• Pelajar Teladan Tingkat SLTA Kab. Tegal tahun 1978

Pekerjaan
• Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor
• Dosen Institut Pertanian Bogor
• Asisten Dosen Institut Pertanian Bogor
• Guru Madrasah Aliyah Negeri Bogor

Organisasi
• Ketua HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Bogor
• Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB
• Pengurus PII (Pelajar Islam Indonesia) Daerah Tegal
• Ketua PII Komisariat Slawi

Pemerintahan
Tenaga Ahli Menteri Kehutanan tahun 1999-2001 Menteri Pertanian - Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014


Hatta Rajasa

Ir. M. Hatta Rajasa (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953; umur 55 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi(2001-2004).
Masa jabatannya sebagai Menteri Perhubungan ditandai dengan beberapa kecelakaan transportasi yang menonjol, di antaranya musibah Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.

Pendidikan
• Insinyur Teknik Perminyakan angkatan 1973 Institut Teknologi Bandung (ITB)
• Studi Pembangunan Institut Teknologi Bandung (ITB) selama setahun, akan tetapi tidak dilanjutkan karena sibuk di Parpol dan menjadi Menristek

Karir
• 2009-sekarang: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II
• 2007-2009: Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu
• 2004-2007: Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu
• 2001-2004: Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Gotong Royong
• 2000-Sekarang: Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (DPP-PAN)
• 1999-2000: Ketua Fraksi Partai Reformasi DPR-RI.
• 1982-2000: Presiden Direktur Arthindo
• 1980-1983: Wakil Manager teknis PT. Meta Epsi
• 1977-1978: Teknisi Lapangan PT. Bina Patra Jaya


Fadel Muhammad

Pada 17 Januari 2007 atau sehari setelah pencanangan Gerakan Peningkatan Produksi Padi Nasional 2 Juta Ton, Menteri Dalam Negeri Mohammad Ma'ruf melantiknya bersama pasangan wakil gubernur untuk periode kedua. Proses pelantikan berlangsung secara nasional dari Gedung DPRD, Botu (Gorontalo) melalui siaran TVRI.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 73/P/2006 yang berlaku mulai 28 Desember 2006, Mendagri mensahkannya menjadi Gubernur untuk masa kerja 2006-2011. Bersama wakil gubernur Ir. Hi Gusnar Ismail MM, ia sukses memimpin Gorontalo sejak 2001-2006.
Fadel sebelumnya adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Ia juga Ketua DPD I Golkar di Gorontalo. Setelah bercerai dengan istri pertamanya, ia menikah dengan Hasanah binti Thahir Shahab.
Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Saat sedang menempuh pendidikan di ITB, ia pernah mendapatkan tawaran beasiswa untuk belajar di Institut Teknologi California, namun tawaran tersebut ditolaknya. Ia pernah bergabung dengan Menwa ITB. Ia adalah salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Selain itu, ia pernah menjadi salah seorang pemegang saham Bank Intan yang kemudian dilikuidasi. Saat ini Fadel juga adalah Ketua Umum Pengurus Dewan Jagung Nasional.
Fadel pernah mengalami perkara kepailitan melawan Bank IFI, ING Barings South East Asia Limited di Singapura, serta Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ia dinyatakan berutang Rp. 40 miliar kepada Bank IFI, sebesar US$ 4,8 juta kepada ING Barings, dan sebesar Rp 93,2 miliar kepada BPPN. Dalam putusan Pengadilan Niaga Jakarta pada 13 Maret 2001, ia dinyatakan pailit, namun secara mengejutkan dibebaskan dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung pada 18 Oktober 2004.



Armida Alisjahbana

Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, SE.,MA., (lahir di Bandung, Jawa Barat, 16 Agustus 1960; umur 49 tahun), terlahir Armida Salsiah Kusumaatmaja,[1] adalah Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Ia juga adalah Guru Besar dan Pembantu Dekan bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Karir
Armida pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan (sekarang Ilmu Ekonomi) FE-UNPAD dan Ketua Laboratorium Penelitian, Pengabdian Pada Masyarakat dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) FE UNPAD.[2] Ia adalah lulusan FE Universitas Indonesia dan meraih gelar Master of Arts in Economics dari Universitas Northwestern, Amerika Serikat, serta Doctor of Philosophy in Economics dari Universitas Washington, Amerika Serikat. Ia juga menulis berbagai riset yang terkait dengan desentralisasi fiskal. Armida sering berkiprah sebagai konsultan untuk Bank Dunia dan Australian Agency for International Development (AusAID).[2]
Armida saat ini bertugas sebagai menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II, sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas[3].

Keluarga
Armida adalah putri ke-2 dari pasangan Prof. (Em.) Dr. Mochtar Kusumaatmadja SH. dan Siti Hadidjah.[1] Armida menikah dengan Andi Alisjahbana, saat ini adalah Direktur Teknologi & Pengembangan PT. Dirgantara Indonesia.[4] Mereka dikaruniai dua orang anak, Arlisa Alisjahbana dan Ariana Alisjahbana. Armida adalah menantu dari alm. Prof. Dr-Ing. Iskandar Alisjahbana.










Agung Laksono

H.R. Agung Laksono (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949; umur 60 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia) untuk masa jabatan 2004-2009. Dalam Munas Partai Golkar pada tahun 2004 dan 2009, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Kristen Indonesia di Fakultas Kedokteran dan lulus pada tahun 1972. Periode 1983-1986, ia menjabat Ketua Umum BPP HIPMI dan Ketua Umum DPP AMPI (1984-1989). Periode 1990-1995, ia menjabat Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro dan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 (sejak tahun 2000).
Periode 1993-1998, ia menjabat Direktur Utama PT Cakrawala Andalas Televisi/anteve dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dalam pemerintahan Presiden Suharto. Jabatan di kementerian olahraga berlanjut pada periode 1998-1999 meskipun nama kabinet diubah menjadi Kabinet Reformasi Pembangunan. Periode 1999-2004, ia tampil sebagai anggota DPR-RI. Ia kemudian menggantikan jabatan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
H.R. Agung Laksono (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949; umur 60 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (Indonesia) untuk masa jabatan 2004-2009. Dalam Munas Partai Golkar pada tahun 2004 dan 2009, ia terpilih sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.
Setelah menamatkan pendidikan dasar dan menengah, ia melanjutkan studi di Universitas Kristen Indonesia di Fakultas Kedokteran dan lulus pada tahun 1972. Periode 1983-1986, ia menjabat Ketua Umum BPP HIPMI dan Ketua Umum DPP AMPI (1984-1989). Periode 1990-1995, ia menjabat Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro dan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 (sejak tahun 2000).
Periode 1993-1998, ia menjabat Direktur Utama PT Cakrawala Andalas Televisi/anteve dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dalam pemerintahan Presiden Suharto. Jabatan di kementerian olahraga berlanjut pada periode 1998-1999 meskipun nama kabinet diubah menjadi Kabinet Reformasi Pembangunan. Periode 1999-2004, ia tampil sebagai anggota DPR-RI. Ia kemudian menggantikan jabatan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.